Dampak pencemaran laut terhadap lingkungan dan kesehatan merupakan masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari semua pihak. Pencemaran laut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari limbah industri, sampah plastik, hingga minyak bocor dari kapal-kapal.
Menurut Dr. Ir. Rasio Ridho Sani, M.Sc., seorang pakar lingkungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), “Pencemaran laut dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem yang berdampak pada kehidupan biota laut dan manusia. Selain itu, dampaknya juga dapat dirasakan melalui kontaminasi makanan laut yang kemudian berdampak pada kesehatan manusia.”
Salah satu contoh dampak yang paling terlihat adalah terumbu karang yang rusak akibat pencemaran laut. Menurut WWF Indonesia, sekitar 75% terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan akibat aktivitas manusia, termasuk pencemaran laut.
Dampak pencemaran laut juga dapat berdampak pada sektor ekonomi. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan, kerugian akibat pencemaran laut di Indonesia mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya hasil tangkapan ikan akibat kerusakan ekosistem laut.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan industri. Upaya pembersihan pantai dan laut serta pengelolaan limbah yang lebih baik perlu dilakukan secara terus menerus.
Dalam menghadapi dampak pencemaran laut, kesadaran masyarakat juga sangat penting. Seperti yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Emil Salim, “Kita semua harus berperan aktif dalam menjaga kebersihan laut dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang menjadi salah satu penyebab pencemaran laut.”
Dengan upaya bersama, diharapkan dampak pencemaran laut terhadap lingkungan dan kesehatan bisa diminimalisir sehingga keberlanjutan ekosistem laut dan kesehatan manusia terjaga dengan baik.